Ditengah himpitan kehidupan yang serba sulit ini kita seringkali dibuat merasa tidak nyaman dengan diri kita sendiri. Selalu saja kita melihat apa yang dimiliki orang lain jauh lebih mewah dengan kepunyaan kita sendiri. Setiap hari ada perlombaan untuk menjadi orang yang terlihat kece dan lebih wah dari yang lain. Sangat jelas terlihat lahirnya motivator dadakan yang mengayomi dan menganjurkan untuk menjadi orang kaya dan melupakan kapasitas diri yang sebenarnya. Dan juga memaksa Tuhan untuk menjadi apa yang kita mau. Fenomena ini memang udah seharusnya terjadi. Serbuan budaya barat yang menggelora bak tsunami yang menghantam aceh pada yahun 2006 lalu dan itulah kenyataan yang harus dialami orang timur seperti kita.
Tak ada lagi kesederhanaan yang sepantasnya ditunjukkan, tak ada lagi keramahan dan tak ada lagi ucapan syukur yang tergores lewat perbuatan bukan hanya dengan kata-kata.
Sempat tidak terlalu banyak orang-orang di sini yang merasa acuh dengan budaya barat namun pada akhirnya tenggelam dalam arus modernisasi yang kebablasan. Sederhanalah seperti dulu kala dan cobalah untuk menanggalkan kebiasaan barat yang merasuk ke dalam pribadi masing-masing kita. Menunjukkan properti yang kita miliki sebenarnya sangat tidak bagus di saat di sebelah kita ada yang tidak sama dengan kita. Kembalikan budaya sederhana negara kita. Keserhanaan dan tidak memaksa diri untuk hidup dalam kemewahan dan pesta pora.
No comments:
Post a Comment