Sudah banyak
yang tahu rivalitas antara Argentina dan Inggris di lapangan hijau? Bagi para
pecinta sepakbola hal di atas bukanlah hal baru lagi. Sesungguhnya rivalitas
mereka terjadi karena adanya sengketa pulau yang diperebutkan di antara kedua
negera itu. Nama pulau itu adalah Malvinas dalam bahasa Spanyol dan Falkland
dalam bahasa Inggris. Perang Kepulauan
Falkland atau Malvinas adalah rangkaian
pertempuran laut yang paling besar dan panjang sejak perang
Pasifik di masa Perang Dunia II. Perang yang disebut Operasi BERSAMA
oleh Inggris, berlangsung selama lima bulan, dan melibatkan
operasi-operasi amfibi yang terpenting sejak
pendaratan Incheon pada 1950, saluran pipa logistik sepanjang
lebih dari 10.000 km, dan daerah pertempuran musim dingin yang jauhnya 5.300
km. dari pangkalan bersahabat terdekat dekat Pulau Ascension.
Argentina mengatakan bahwa Kep.
Falkland (yang disebutnya Malvinas) didasarkan semata-mata pada kedekatan ke
daratan Argentina dan apa yang disebutnya sebagai “warisan” kedaulatan dari pemerintahan Spanyol yang
gagal pada 1810. Klaim ini mempunyai makna emosional penting bagi rakyat
Argentina, dan telah selama beberapa generasi menjadi bagian kurikulum sejarah
di sekolah negeri. Motivasi sesungguhnya bagi invasi Argentina pada April 1982
itu lebih disebabkan oleh ancaman yang dirasakan oleh junta
militer Jenderal Leopoldo Galtieri yang berkuasa:
ketidakstabilan internal di Argentina yang mengancam pemerintahan diktaturnya.
Galtieri membutuhkan pengalihan perhatian yang mempersatukan, konflik luar
untuk mengalihkan publik dan mempertahankan
kontrol di dalam negeri.
Asal Mula Perang
Falkland
Perang
Malvinas/Falkland terjadi pada periode April - Juni 1982 akibat perselisihan
antara Argentina dan Inggris dalam memperebutkan pulau Malvinas (sebutan bagi
Argentina) atau Falkland (bagi Inggris) setelah perundingan yang alot selama
bertahun-tahun dan mencapai puncaknya setelah kebuntuan perundingan diantara
keduanya pada Februari 1982.
Kekecewaan pihak Argentina serta pengurangan kekuatan militer dan pengawasan Inggris atas Malvinas/Falkland memberikan kesempatan kepada Argentina untuk memikirkan langkah militer dalam mencapai tujuannya. Langkah pertama yang diambil oleh pihak Argentina untuk memulai konflik yaitu dengan mengibarkan bendera Argentina di South Georgia pada 19 Maret 1982 yang kemudian dilanjutkan dengan serangan ke Malvinas/Falkland Timur dan menduduki Port Stanley pada 2 April 1982. dengan serangan yang lebih dashyat sampai akhirnya Malvinas/Falkland berhasil direbut kembali oleh Inggris.
Kekecewaan pihak Argentina serta pengurangan kekuatan militer dan pengawasan Inggris atas Malvinas/Falkland memberikan kesempatan kepada Argentina untuk memikirkan langkah militer dalam mencapai tujuannya. Langkah pertama yang diambil oleh pihak Argentina untuk memulai konflik yaitu dengan mengibarkan bendera Argentina di South Georgia pada 19 Maret 1982 yang kemudian dilanjutkan dengan serangan ke Malvinas/Falkland Timur dan menduduki Port Stanley pada 2 April 1982. dengan serangan yang lebih dashyat sampai akhirnya Malvinas/Falkland berhasil direbut kembali oleh Inggris.
No comments:
Post a Comment